Hal Kerajaan Allah
OASIS SABDA 13 Jun 2021
Bacaan I: Yeh 17:22-24
Mazmur Tanggapan: Mzm 92:2-3.13-14.15-16
Bacaan II: 2Kor 5:6-10
Bacaan Injil: Mrk 4:26-34
Bacaan I: Yeh 17:22-24
Mazmur Tanggapan: Mzm 92:2-3.13-14.15-16
Bacaan II: 2Kor 5:6-10
Bacaan Injil: Mrk 4:26-34
Kerajaan Allah sesungguhnya dihadirkan oleh Allah sendiri ke dalam dunia. Dialah yang bekerja untuk menumbuhkannya. Dalam Injil, Yesus menggambarkan bagaimana peran Allah untuk mewujudnyatakan Kerajaan Allah yang selalu mengandung misteri bagi manusia.
Perwujudnyataan Kerajaan Allah itu digambarkan oleh Yesus seperti pertumbuhan benih. Benih bertumbuh tanpa diketahui bagaimana ia bertumbuh. “Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu. (Mrk 4:26-27).
Memang yang ditaburkan kadang terlihat sangat kecil dan tak berarti. Yesus membandingkannya seperti biji sesawi yang sangat halus. "Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya.” (Mrk 4:31-32).
Biji sesawi memang tidak akan menjadi pohon yang sangat besar. Namun sebagai pohon rempah-rempah ia cukup berpengaruh karena aromanya. Aromanya sangat kuat sehingga burung-burung suka hinggap di sana karena aromanya cukup menyegarkan.
Yesus melukiskan Kerajaan Allah seperti itu karena Kerajaan Allah selalu muncul dan dimulai dengan orang-orang kecil dan sederhana. Namun yang kecil dan sederhana itu nantinya akan melakukan hal-hal yang sangat besar. Dan yang terpenting, dalam proses pertumbuhan itu menunjukkan peran Allah.
Semuanya itu nampak dalam kehidupan Yesus. Dia datang ke dunia dalam kesederhanaan! Dia tidak diperhitungkan! Dan Dia memulai karyanya dengan memanggil orang-orang sederhana. Dia memanggil para nelayan. Mereka adalah orang-orang sederhana yang kurang diperhitungkan. Namun merekalah yang pada akhirnya menjadi pekerja-pekerja handal bersama Kristus untuk membangun Kerajaan Allah.
Kita pun dipanggil oleh Allah untuk ambil bagian mewujudkan Kerajaan Allah saat ini. Kita dipanggil dari kesederhanaan dan keterbatasan! Tuhan senantiasa membekali dan memperkaya dengan rahmat-Nya yang mulia. Kita harus terus bertumbuh dan berbuah dengan mengambil sumber yang mengalir dari Ekaristi.
Kita pun dipanggil untuk memberdayakan lebih banyak orang yang lemah untuk menebarkan aroma keselamatan dan menjadi pekerja Kerajaan Allah di dunia.
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Perwujudnyataan Kerajaan Allah itu digambarkan oleh Yesus seperti pertumbuhan benih. Benih bertumbuh tanpa diketahui bagaimana ia bertumbuh. “Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu. (Mrk 4:26-27).
Memang yang ditaburkan kadang terlihat sangat kecil dan tak berarti. Yesus membandingkannya seperti biji sesawi yang sangat halus. "Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya.” (Mrk 4:31-32).
Biji sesawi memang tidak akan menjadi pohon yang sangat besar. Namun sebagai pohon rempah-rempah ia cukup berpengaruh karena aromanya. Aromanya sangat kuat sehingga burung-burung suka hinggap di sana karena aromanya cukup menyegarkan.
Yesus melukiskan Kerajaan Allah seperti itu karena Kerajaan Allah selalu muncul dan dimulai dengan orang-orang kecil dan sederhana. Namun yang kecil dan sederhana itu nantinya akan melakukan hal-hal yang sangat besar. Dan yang terpenting, dalam proses pertumbuhan itu menunjukkan peran Allah.
Semuanya itu nampak dalam kehidupan Yesus. Dia datang ke dunia dalam kesederhanaan! Dia tidak diperhitungkan! Dan Dia memulai karyanya dengan memanggil orang-orang sederhana. Dia memanggil para nelayan. Mereka adalah orang-orang sederhana yang kurang diperhitungkan. Namun merekalah yang pada akhirnya menjadi pekerja-pekerja handal bersama Kristus untuk membangun Kerajaan Allah.
Kita pun dipanggil oleh Allah untuk ambil bagian mewujudkan Kerajaan Allah saat ini. Kita dipanggil dari kesederhanaan dan keterbatasan! Tuhan senantiasa membekali dan memperkaya dengan rahmat-Nya yang mulia. Kita harus terus bertumbuh dan berbuah dengan mengambil sumber yang mengalir dari Ekaristi.
Kita pun dipanggil untuk memberdayakan lebih banyak orang yang lemah untuk menebarkan aroma keselamatan dan menjadi pekerja Kerajaan Allah di dunia.
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
Komentar
Posting Komentar